Sebuah flip-flop adalah rangkaian elektronik yang bergantian antara dua negara output. Dalam flip-flop, denyut nadi pendek pada pemicu menyebabkan output naik tinggi dan tetap tinggi, bahkan setelah pulsa pemicu berakhir. Output tetap tinggi sampai pulsa reset diterima, pada saat mana output menjadi rendah.
Rangkaian jenis ini disebut bistable karena rangkaiannya memiliki dua keadaan stabil: tinggi dan rendah. Sirkuit tetap rendah sampai dipicu. Kemudian, tetap tinggi sampai disetel ulang. Jenis rangkaian ini digunakan secara luas di komputer dan sirkuit digital lainnya.
Untuk aplikasi komputer, 555 adalah pilihan yang buruk untuk digunakan sebagai flip-flop. Itu karena outputnya tidak berubah cukup cepat sebagai respons terhadap pemicu atau reset pulsa di sirkuit komputer yang digerakkan oleh pulsa clock berkecepatan tinggi. Untuk aplikasi komputer, chip flip-flop yang lebih baik sudah tersedia.
Yang sedang berkata, 555 sering digunakan dalam mode bistable untuk aplikasi nonkomputer dimana respon kecepatan tinggi tidak diperlukan. Sebagai contoh, bayangkan sebuah robot sederhana yang melaju ke depan sampai menabrak sesuatu di depannya, dan kemudian bergerak mundur sampai menabrak sesuatu di belakangnya.
Robot itu akan dilengkapi dengan saklar kontak di bagian depan dan belakang terhubung ke pemicu dan masukan reset 555 dalam mode bistable. Motor penggerak robot akan dihubungkan ke output sedemikian rupa sehingga ketika output rendah, motor melaju maju, dan saat outputnya tinggi, motor akan terbelakang. Kemudian, bistable 555 akan menyebabkan robot mengayuh bolak-balik di antara dua rintangan.
Ini adalah skematis untuk 555 yang digunakan dalam mode bistable. Seperti yang bisa Anda lihat, sirkuit ini tidak memerlukan kapasitor. Itu karena dalam bistable mode, 555 tidak digunakan sebagai timer. Tinggi dan rendahnya sinyal output dikendalikan oleh input pemicu dan reset, bukan oleh pengisian dan pemakaian sebuah kapasitor.
Kedua pemicu (pin 2) dan input reset (pin 4) dihubungkan ke Vcc melalui resistor 10 kΩ. Bila saklar set tertekan, pin 2 disingkat menjadi ground. Hal ini menyebabkan tegangan melewati pin 2, menghasilkan pulsa rendah sesaat, yang memicu 555. Begitu dipicu, pin output menjadi tinggi.
Pada mode astabil atau monostable, pin output akan tetap tinggi sampai tegangan pada pin ambang (pin 6) mencapai dua pertiga voltase suplai. Namun, karena pin 6 tidak terhubung dengan apapun di sirkuit ini, tidak ada voltase yang pernah ada pada pin 6. Jadi, ambang batas tidak pernah tercapai, jadi hasilnya tetap tinggi tanpa batas sampai 555 di-reset oleh pulsa rendah di reset. pin (pin 4).
Masukan reset (pin 4) dihubungkan ke Vcc dengan cara yang sama seperti input pemicu. Akibatnya, saat saklar reset ditekan, pin 4 terhubung ke ground, membuat pulsa rendah, yang me-reset 555 dan membawa output kembali ke tinggi.
Sumber: terjemahan dari http://www.dummies.com/programming/electronics/components/electronics-components-the-555-in-bistable-flip-flop-mode/
Masukan reset (pin 4) dihubungkan ke Vcc dengan cara yang sama seperti input pemicu. Akibatnya, saat saklar reset ditekan, pin 4 terhubung ke ground, membuat pulsa rendah, yang me-reset 555 dan membawa output kembali ke tinggi.
Sumber: terjemahan dari http://www.dummies.com/programming/electronics/components/electronics-components-the-555-in-bistable-flip-flop-mode/
Itulah tadi Artikel 555 DALAM MODE BISTABLE
Semoga artikel 555 DALAM MODE BISTABLE yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Oh ya... , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa artikel yang sengaja kami pilihkan pada halaman di bawah ini juga tertarik untuk membacanya. Jika anda tidak sedang terburu buru saya akan merasa sangat bahagia jika anda berkenan mampir dulu pada beberapa artikel yang telah saya pilih kan dibawah ini.
